DP3AKB – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Bontang menggelar Sosialisasi Pengembangan Pendampingan Perawatan Jangka Panjang (PJP) di Kelompok Kegiatan Bina Keluarga Lansia (BKL) dan Sekolah Lansia. Kegiatan berlangsung pada Kamis (25/9) di Balai Pertemuan Umum Kelurahan Kanaan.
Acara dibuka langsung oleh Kepala DP3AKB Kota Bontang, Eddy Forestwanto. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya kepedulian terhadap lansia sebagai investasi sosial yang akan kembali kepada generasi saat ini.
“Apa yang kita tanam sekarang akan kembali ke kita jika peduli dengan lansia. Generasi muda yang kelak akan merawat kita bisa berubah, tapi jika kita tidak peduli, jangan sampai kita menuai akibatnya,” ujarnya.
Sosialisasi ini menghadirkan narasumber dari Perwakilan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Kalimantan Timur. Materi yang disampaikan menyoroti kebijakan program kelanjutusiaan. Data menunjukkan bahwa dalam kurun hampir lima dekade (1971–2018), persentase penduduk lansia Indonesia meningkat dua kali lipat. Pada 2019, jumlah lansia mencapai 9,6% atau sekitar 25,64 juta jiwa, dan pada 2020 meningkat menjadi 10,6% atau sekitar 28,7 juta jiwa.
“Dengan bertambahnya jumlah lansia yang relatif kurang produktif, maka beban penduduk usia produktif otomatis meningkat. Karena itu, pemerintah daerah perlu memiliki program yang dapat mengurangi ketergantungan lansia terhadap kelompok usia produktif,” jelas Aris Ananta, narasumber dari Kementerian.
Selain itu, Ria Artanti turut memberikan materi mengenai panduan Sekolah Lansia. Ia menjelaskan bahwa Sekolah Lansia merupakan pendidikan nonformal sepanjang hayat (long life education) yang bertujuan memberikan informasi dan pelatihan tentang kesehatan, keagamaan, sosial, dan budaya agar lansia dapat hidup lebih sejahtera. “Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan lansia tentang proses menua sehat dan sakit, mendorong perilaku hidup sehat secara fisik dan mental, serta memperkuat peran lansia dalam aspek sosial dan ekonomi,” paparnya.
Kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh perwakilan kelurahan, kecamatan, serta kader BKL se-Kota Bontang. (zbs)
